Archive for Mei 2015

Telekomunikasi ?

Sabtu, 30 Mei 2015
Posted by Unknown
Telekomunikasi berasal dari kata tele dan komunikasi, tele artinya jauh, sedangkan arti komunikasi adalah perpindahan pengetahuan dari sumber ke penerima termasuk percakapan antar manusia dengan medium udara. Kalau kita ketahui bahwa komunikasi adalah perpindahan pengetahuan dari sumber pengetahuan ke pihak penerima, maka akan berhubungan dengan hal-hal yang berkenaan dengan pengirimaan (sending), penerimaan receiving) dan pemrosesan (processing) dari informasi menggunakan perangkat listrik.

Jadi kalau kita gabungkan arti dari kata-kata telekmomunikasi dapat diartikan sebagai sebuah proses pengiriman, penerimaan dan pemrosesan informasi jarak jauh sampai ketujuan dengan menggunakan perangkat listrik tepatnya elektronik, sehingga kata telekomunikasi biasanya mengacu pada komunikasi elektronik jarak jauh






Gambar 1. adalah gambaran umum model komunikasi. Dengan model dasar seperti pada gambar di atas sumber informasi dapat sampai ketujuan, berikut penjelasan model komunikasi :

  • Source (sumber informasi) : Sumber informasi adalah perangkat komunikasi yang dapat menghasilkan pesan yang akan disampaikan ketujuan. Sumber-sumber komunikasi dapat berupa telepon, perangkat komunikasi radio, atau dari sebuah komputer. Sumber informasi menghasilkan pesan yang akan dikirim. Dalam ruang lingkup komunikasi elektronik, informasi dinyatakan dengan sinyal listrik berbentuk gelombang sinus/cosinus
  • Pemancar (Transmitter) adalah sebuah perangkat komunikasi yang dapat menyalurkan sumber informasi ke sistem komunikasi. Pemancar melakukan proses modulasi, yaitu menitipkan pesan pada sinyal pembawa (carrier) agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik. Dalam dunia telekomunikasi yang menggunakan udara maka istilah transmitter dikenal dengan nama pemancar, yang akan memancarkan sumber informasi dari mikropon ke media komunikasi yang berupa gelombang elektromagnetik.
  • Saluran atau media komunikasi, dengan menggunakan saluran ini informasi disalurkan sehingga dapat berhubungan dengan para pengguna telekomunikasi yang lain, contoh dari saluran atau media komunikasi adalah udara, kawat atau fiber optik.
  • Noise (Gangguan komunikasi). Dalam melaksanakan proses komunikasi pasti akan mendapatkan gangguan komunikasi, noise merupakan energi yang tidak dikehendaki, biasanya bersifat acak (random), hadir dalam sistem transmisi (saluran) dan membawa akibat yang mengganggu jalannya proses komunikasi. Jenis-jenis noise antara lain : noise termal, noise atmosfer, noise extraterestrial (noise matahari, noise cosmis), noise industri dan noise internal.
  • Penerima (receiver) melakukan demodulasi yaitu mengambil kembali pesan yang dititipkan pada sinyal pembawa. Setelah diterima oleh rangkaian penerima maka sinyal tadi akan sampai pada tujuan sehingga proses komunikasi jarak jauh akan sampai dan sinyal isyarat yang dikirimkan akan dimengerti oleh tujuan.
  • Tranduscer. Dalam dunia komunikasi kita akan mengenal perangkat telekomunikasi yang bernama tranduscerTranduscer adalah sebuah perangkat yang mengubah satu besaran menjadi bentuk besaran yang lain (dalam hal kelistrikan besaran yang dimaksud adalah besaran listrik, yaitu kuat arus atau tegangan). Pesan yang dikirim dapat berupa apa saja, misalnya sinyal ucapan atau kata-kata, suara, tulisan, gambar, video dan sebagainya. Komunikasi elektronik membutuhkan transducer untuk mengubah pesan non listrik menjadi pesan-pesan yang bersifat listrik. Contohnya, mikrofon diperlukan untuk mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik (audio), kamera video mengubah gambar menjadi sinyal listrik (video)

Istilah dalam komunikasi :

  • Simplex = Komunikasi satu arah broadcast (TV, Radio)
  • Half Duplex = Komunikasi dua arah bergantian (CB,Radio Amatir)
  • Duplex = Komunikasi dua arah bersamaan (HP, Telepon)


Haii sobaat! kali ini anee membahas mengenai modulasi


1. Pengertian Modulasi
                   Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah. Dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal, maka modulasi dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau jauh. Sebagai contoh Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal lain. Dalam konteks radio siaran, sinyal yang menumpang adalah sinyal suara, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut sinyal pembawa (carrier). Jenis dan cara penumpangan sangat beragam. Yaitu untuk jenis penumpangan sinyal analog akan berbeda dengan sinyal digital. Penumpangan sinyal suara juga akan berbeda dengan penumpangan sinyal gambar, sinyal film, atau sinyal lain.
2. Tujuan Modulasi
  • Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran.
  • Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah.
  • Menekan derau atau interferensi.
  • Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio.
  • Untuk multiplexing, proses penggabungan beberapa sinyal informasi untuk disalurkan secara bersama-sama melalui satu kanal transmisi.
3. Fungsi Modulasi
              Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan rentan untuk tergangu oleh noise. Sedangakan pada transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan dibutuhkan modulasi untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita spektrum yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada transmisi data tanpa kabel (dengan antena), dengan membesarnya data frekuensi yang dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan mengecil.
Gelombang pembawa berbentuk sinusoidal
c(t) = Ac cos(2π fct + Φc )
Parameter – parameter dari gelombang tersebut yang dapat dimodulasi adalah :
•      Amplitudo, Ac untuk modulasi amplitudo
•      Frekuensi, fc atau ωc = 2π fc t untuk modulasi frekuensi
•      Phasa, Φc untuk modulasi fasa.
Amplitudo, Frekuensi, Phase
Amplitudo
Nilai maksimum dari besaran elektrik (mis voltage) dari gelombang
Frekuensi
Jumlah cycle yang dihasilkan dalam satu detik (cycles per second atau Hertz)
Phase
Gelombang A dengan phase 00
Gelombang B dengan selisih phase  -90(lebih lambat) terhadap A
Gelombang C dengan selisih phase  +900 (lebih cepat) terhadap A
Jenis-jenis modulasi analog
  • Amplitude modulation (AM)
  • Frequency modulation (FM)
  • Pulse Amplitude Modulation (PAM)
1. Amplitude modulation (AM)
                     Modulasi jenis ini adalah modulasi yang paling simple, frekwensi pembawa atau carrier diubah amplitudenya sesuai dengan signal  informasi atau message signal yang akan dikirimkan. Dengan kata lain AM adalah modulasi dalam mana amplitude dari signal pembawa (carrier) berubah karakteristiknya sesuai dengan amplitude signal informasi. Modulasi ini disebut juga linear modulation, artimya bahwa pergeseran frekwensinya bersifat linier mengikuti signal informasi yang akan ditransmisikan.
2. Frequency modulation (FM)
               Modulasi Frekwensi adalah salah satu cara memodifikasi/merubah Sinyal sehingga memungkinkan untuk membawa dan mentransmisikan informasi ketempat tujuan. Frekwensi dari Sinyal Pembawa (Carrier Signal) berubah-ubah menurut besarnya amplitude dari signal informasi. FM ini lebih tahan noise dibanding AM.
3. Pulse Amplitude Modulation (PAM)
           Basic konsep PAM adalah merubah amplitudo signal carrier yang berupa deretan pulsa (diskrit) yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari signal informasi yang akan dikirimkan ketempat tujuan. Sehingga signal informasi yang dikirim tidak seluruhnya tapi hanya sampelnya saja (sampling signal).

Modulasi Digital
Teknik modulasi digital pada prinsipnya merupakan variant dari metode modulasi analog.
Teknik modulasi digital :
  • Amplitude shift keying (ASK)
  • Frequency shift keying (FSK)
  • Phase shift keying (PSK)

Modulasi Analog

Dalam modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas informasi sinyal analog.
Teknik umum yang dipakai dalam modulasi analog :

  • Angle Modulation
    • Modulasi Fase (Phase Modulation - PM)
    • Modulasi Frekuensi (Frequency Modulatio - FM)
  • Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation - AM)
    • Double-sideband modulation with unsuppressed carrier (used on the radio AM band)
    • Double-sideband suppressed-carrier transmission (DSB-SC)
    • Double-sideband reduced carrier transmission (DSB-RC)
    • Single-sideband modulation (SSB, or SSB-AM), very similar to single-sideband suppressed carrier modulation (SSB-SC)
    • Vestigial-sideband modulation (VSB, or VSB-AM)
    • Quadrature amplitude modulation (QAM)
MULTIPLEXING

A.    Pengertian Multiplexing

Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak) informasi melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.

Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital.

Pada pembahasan ini, digambarkan teknik-teknik yang efisien dalam penggunaan data link dengan beban yang sangat berat. Secara spesifik, dengan perangkat yang dihubungkan dengan jalur ujung-ke-ujung, umumnya diharapkan adanya frame multiple yang menonjol sehingga link data tidak macet di antara kedua station tersebut. Biasanya, dua station yang saling berkomunikasi tidak akan menggunakan link data berkapasitas penuh. Untuk efisiensinya, kaasitas tersebut harus dibagi. Istilah umum untuk pembagian semacam itu disebut multiplexing.


Multiplexer menggabungkan (melakukan multiplexing) data dari jalur input n dan mentransmisikannya melalui jalur berkapasitas tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang sudah dimultiplexkan, kemudian memisahkan (malakukan demultiplexing) data berdasarkan channel, lalu mengirimkannya ke saluran output yang tepat.
Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat dijelaskan melalui hal-hal berikut ini:
Ø  Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi. Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat. Hampir sama dengan itu, biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps menurun, bila rate data meningkat.
Ø  Sebagian besar perangkat komunikasi data individu memerlukan dukungan rate data yang relatif sedang-sedang saja. Sebagai contoh, untuk sebagian besar aplikasi komputer pribadi dan terminal, rate data diantara 9600 bps dan 64 kbps sudah cukup memadai.

Pernyataan tersebut dimaksudkan sebagai syarat-syarat bagi perangkat komunikasi data. Pernyataan yang sama diterapkan untuk komunikasi suara. Maksudnya, semakin besar fasilitas transmisi sebagai syarat untuk channel suara, semakin berkurang biaya per channel suara individu. Kapasitas yang diperklukan untuk sebuah channel suara tunggal biasanya sedang-sedang saja.

Pembahasan ini menitik beratkan pada tiga jenis teknik multiplexing. Pertama, Frequency-Division Multiplexing (FDM), yang paling banyak dilakukan dan cukup dikenal oleh siapa saja yang pernah menggunakan radio atau televisi. Kedua, kasus khusus dari time Division Multiplexing (TDM) atau disebut juga dengan TDM synchkronous. Jenis ini paling banyak dipergunakan untuk memultiplexingkan aliran suara dan aliran data yang didigitalkan. Jenis ketiga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi synchronous dengan cara menambahkan rangkaian rumit ke multiplexer. Jenis ini memiliki beberapa sebutan, diantaranya statistical TDM, synchronous TDM, dan intellegence TDM. Buku ini menggunakan istilah statistical TDM, yang menyoroti salah satu sifat utamnya. Terakhir, kita mengamati jalur pelanggan digital, yang mengkombinasikan teknologi TDM synchronous dan FDM.

Dalam multiplexing akan mengalami proses :
1.       Proses penggabungan beberapa kanal
2.      Pembagian bandwith dari sebuah jalur data  diantara berbagai macam jenis komunikasi
3.      Pembagian sebuah jalur kanal komunikasi menjadi beberapa sub-kanal komunikasi

            Pada umumnya, sistem transmisi yang ada di dalam jaringan telekomunikasi memiliki kapasitas yang melebihi kapasitas yang dibutuhkan satu userDengan demikian sangat mungkin untuk menggunakan bandwidth yang ada seefisien mungkin oleh lebih dari satu user, sehingga perlunya digabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada satu kanal transmisi. Perangkat yang digunakan untuk melaksanakan multiplexing dinamakan multiplexer (mux).
Di sisi penerima, gabungan sinyal itu akan kembali dipisahkan sesuai dengan tujuan masing-masing. Proses ini disebut demultiplexingPerangkat yang melaksanakan demultiplexing disebut demultiplexer(demux)


Gambar proses multiplexing dan demultiplexing
Perhatikan ilustrasi berikut ini untuk proses multiplexing :

Komunikasi pada pesawat telepon seluler



B.     Jenis-jenis Multiplexing

1.    Frequency Division Multiplexing (FDM)
       Multiplexing dengan cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital. Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber loop).

ü.  Gabungan banyak kanal input menjadi sebuah kanal output berdasarkan frekuensi
ü. Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak overlap.
ü.  Contoh yang paling dikenal dari FDM adalah siaran radio dan televisi kabel.
ü.  FDM disebut "code transparent"
       Contoh metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana beberapa chanel TV terdapat beberapa chanel dan kita hanya perlu tunner (pengatur chanel) untuk gelombang yg dikehendaki.

Proses Multiplexing Frequency Division Multiplexing :
     Pada sistem FDM, umumnya terdiri dari 2 peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi (repeater transmission line):
a.   Peralatan Terminal (Terminal Equipment) Peralatan terminal terdiri dari bagian yang mengirimkan sinyal frekuensi ke repeater dan bagian penerima yang menerima sinyal tersebut dan mengubahnya kembali menjadi frekuensi semula.
b.   Peralatan Penguat Ulang (Repeater Equipment) Repeater equipment terdiri dari penguat (amplifier) dan equalizer yang fungsinya masing-masing untuk mengkompensir redaman dan kecacatan redaman (attenuation distortion), sewaktu transmisi melewati saluran melewati saluran antara kedua repeater masing-masing.


Kelebihan & Kekurangan Frequency Division Multiplexing
a.      Kelebihan:
1.   FDM tidak sensitif terhadap perambatan /perkembangan keterlambatan. Teknik persamaan saluran (channel equalization) yang diperlukan untuk sistem FDM tidak sekompleks seperti yang digunakan pada sistem TDM.
2.  Kuat menghadapi frequency selective fadingdimana bandwidth dari channel lebih sempit daripada bandwidth dari transmisi sehingga mengakibatkan pelemahan daya terima secara tidak seragam pada beberapa frekuensi tertentu
3.   Efisien dalam pemakaian frekuensi

b.      Kekurangan:
1.   Adanya kebutuhan untuk memfilter bandpass,  yang harganya relatif mahal dan rumit untuk dibangun (penggunaan filter tersebut biasanya digunakan dalam transmitter dan receiver)
2.  Penguat tenaga (power amplifier) di transmitter yang digunakan memiliki karakteristik nonlinear (penguat linear lebih komplek untuk dibuat), dan amplifikasi nonlinear mengarah kepada pembuatan komponen spektral out-of-band yang dapat mengganggu saluran FDM yang lain.
3.   Frequency Offset, yang disebabkan oleh jitter pada gelombang pembawa (carrier wave)
4.  Penentuan start point untuk memulai operasi Fast Fourier Transform (FFT) keti­ka sinyal OFDM tiba di stasiun penerima adalah hal yang relatif sulit.

2.    Time Division Multiplexing (TDM)
       Multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan saluran secara bergantian. Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan diberi jatah waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan saluran. Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya terjadi setiap 125 microsecond. berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125 microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat.
       Sistem TDM tidak memerlukan filter filter yang mahal, dan jumlah filter yang digunakan lebih sedikit . Karena itu harga peralatan terminal system ini lebih. Kabel yang mempunyai spesifikasi rendah , misalnya kabel yang digunakan untuk frekuensi pembicara (VF) masih dapat digunakan untuk system TDM, karena regeneratif repeating dapat menghilangkan pengaruh buruk dari noise, kecacatan dan crasstalk rendah.
       Perubahan level (level fluctuation) kanal hanya dipegaruhi oleh karakteristik peralatan terminal itu sendiri dan tidak tergantung sama sekali dari perubahan kehilangan oleh saluran (line loss fluctuation). Oleh karena itu net loss circuit yang diberikan oleh system ini rendah
       Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point to point. Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah dilakukan sehingga TDM lebih efisien daripada FDM.

Proses Transmisi Time Division Multiplexing
Ø  Akan ada beberapa sinyal informasi yang akan masuk ke dalam Multiplexer dari TDM, sinyal-sinyal tersebut memiliki bit rate yang rendah dengan sumber sinyal yang berbeda-beda. Ketika sinyal tersebut memasuki Multiplexer, maka sinyal akan melalui sebuah switch rotary yang menyebabkan sinyal informasi yang sebelumnya telah disampling itu akan dibuat berubah-ubah tiap detiknya. Hasil Output dari switch ini adalah merupakan gelombang PAM (Pulse Amplitude Modulation) yang mengandung sample-sample dari sinyal informasi yang periodic terhadap waktu.
Ø  Setelah melalui multiplex, sinyal kemudian ditransmisi dengan membagi-bagi sample inomasi berdasar (Hold Time/Jumlah Kanal). Kanal transmisi ini merupakan sebuah kanal dengan rangkaian yang disinkronisasikan. Kanal sinkron ini dibutuhkan untuk membangun tiap kelompok dari sample dan membagi sample-samle tepat ke dalam frame nya.
Ø  Ketika sinyal transmisi memasuki demultiplexer, gabungan sinyal yang ber-bit-rate tinggi (sinyal transmisi) dibagi-bagi kembali menjadi sinyal informasi seperti sinyal informasi awal yang ber-bit-rate rendah. Kemudian akan ada rotary switch pula disana yang akan mengarahkan sinyal-sinyal ke tujuan masing-masing dari sinyal itu.
Ø  Pada Multiplexer terdapat filter yang berfungsi melewatkan sinyal dengan frekuensi rendah, dan pada demultiplexer akan terdapat filter yang bertujuan untuk mendapatkan sinyal keluaran yang akan sama dengan sinyal informasi inputnya.

Keuntungan TDM
1.  TDM digunakan karena alasan biaya; semakin sedikit kabel yang digunakan dan semakin simple receiver yang dipakai untuk mentransmit data dari banyak sumber untuk banyak tujuan membuat TDM lebih murah dibanding yang lain.
2.  TDM juga menggunakan bandwith yang lebih sedikit daripada Frequency Division Multiplexing (FDM). Dengan lebar bandwith yang kecil, membuat bitrate semakin cepat, namun daya yang digunakan semakin besar.

Kekurangan TDM
1.   Penggunaan dari celah waktu yang sudah ditetapkan membuat sulit untuk mengendalikan panggilan ke kolom berikutnya, menambah kemungkinan dari se­buah panggilan akan terputus ketika panggilan tersebut bergerak diantara kolom­­-kolom.
2.   TDM merupakan pokok dari penggabungan bagian-bagian distorsi, yang ber­dam­pak ketika potongan dari perbincangan melompat mengelilingi bangunan dan kesulitan lainnya seperti sikap pada saat perbincangan sampai pada telepon dari urutan.
3.    Pemborosan bandwidth.

Jenis-jenis TDM :
a.   Synchronous TDM
Disebut synchronous karena time slot-nya di alokasikan ke sumber-sumber tertentu dimana time slot untuk tiap sumber ditransmisikan. Dan dapat mengendalikan sumber-sumber  dengan kecepatan yang berbeda-beda.



b.      Asynchronous TDM (Statistical TDM)
Asynchronous TDM dikenal juga sebagai Statistical TDM atau intelligent TDM, sebagai alternative synchronous TDM. Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkan FDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yang membutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yang mengikuti karakteristik statistik.

STDM dapat mengidentifikasi terminal mana yang mengganggur / terminal mana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktu pada jalur yang dibutuhkannya.
Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan buffer-buffer input, mengumpulkan data sampai penuh, dan kemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output, multiplexer menerima suatu frame dan mendistribusikan slot-slot data ke buffer output tertentu.

Data rate pada line multiplex lebih rendah daripada jumlah data rate dari device masukan sehingga statistical multiplexer dapat menggunakan data rate yang rendah untuk mendukung sebanyak device yang sama dengan synchronous multiplexer.  Dan Struktur framenya padat.

Sistemnya membuahi synchronous protokol seperti HDLC dimana data frame harus mengandung bit-bit kontrol untuk operasi multiplexing. Gambar 6.13 menunjukkan 2 format yang mungkin. 



Untuk (a) hanya 1 sumber data yang dimasukkan per frame. Sumber diidentifikasi oleh suatu address. Panjang daerah data adalah variabel dan diakhiri oleh akhir dari overall frame. Cara ini dapat bekerja baik dibawah beban yang ringan, tetapi kurang efisien untuk beban yang berat. 

Untuk efisiensi :
1.     Dengan menggunakan multiple data source yang dibentuk dalam suatu frame tunggal.
2.   Daerah address dapat dikurangi dengan memakai pengalamatan relatif dimana tiap address menunjukkan sumber aliran re latif terhadap sumber terdahulu.
3.    Memakai 2 bit label untuk panjang daerah [SEID78].

Data rate dari output statistical multiplexer lebih rendah daripada jumlah data rate input. Hal ini dimungkinkan karena rata-rata jumlah dari input kurang daripada kapasitas line multiplex. Tetapi masalah yang timbul yaitu terjadinya periode peak ketika input melampaui kapasitas. 
Solusinya : dengan memasukkan suatu buffer dalam multiplexer untuk menahan sementara kelebihan input. 
Pertimbangan ukuran buffer dan data rate dari line ditentukan untuk menentukan waktu respon sistim dan kecepatan line multiplex.          
Semakin besar buffer, delay-nya semakin panjang. 

Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat sampling setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas input line yang bersangkutan.
3.    Wavelength Division Multiplexing (WDM)
     Memberikan setiap pesan panjang gelombang (wavelength) yang berbeda (frekuensi)Mudah dilakukandengan serat optik dan sumber optik.
Teknik multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik yang disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber informasi

Kelebihan WDM
1. Kapasitas pengiriman data yang lebih besar
2. Transmisi data melalui serat optik dapat berjalan dengan kecepatan 2,5 sampai 10 Gbits / sec lebih cepat dari mediatransmisi lainnya.
Kekurangan WDM
·         1.  WDM adalah :membutuhkan biaya yang mahal untuk pemasangan dan perawa­tannya


4.    Code Division Multiplexing (CDM)
Disebut juga dengan Code Division Multiple Access (CDMA), digunakan pada komunikasi seluler (ponsel). Merupakan metode pintar yang memungkinkan peralatan dapat melewatkan data pada frekuensi yang sama, pada saat yang sama tetapi menggunakan kode yang berbeda.
Seluruh daerah frekuensi digunakan bersama-sama tanpa pembagian kanal. Untuk membedakan antara masing-masing hubungan digunakan sistem pengkodean dengan modulasi frekuensi (pengubahan pola frekuensi pembawa) secara unik untuk masing-masing hubungan.

Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi) Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut :
à   Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code.
à    Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.
à   Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.
à   Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
à   Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
selanjutnya :
ü  jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,
ü  jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.
Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C) menggunakan panjang kode 8 bit (8-chip spreading code) dijelaskan sebagai berikut :
à   Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga pengguna :
à   kode untuk A  : 10111001
kode untuk B  : 01101110
kode untuk C  : 11001101
à   Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim bit 0 dan pengguna C mengirim bit 1. Maka pada saluran transmisi akan dikirimkan kode berikut :
A mengirim bit 1 : 10111001 atau + – + + + – – +
B mengirim bit 0 : 10010001 atau + – – + – – – +
C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + – – + + – +
hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3
à   Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima dengan cara :
            Sinyal yang diterima               : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
            Kode milik A                        : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1
            Hasil perkalian (product)        : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 = 12
            Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8.
à   Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai berikut :
            sinyal yang diterima     : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
            kode milik B               : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1
            jumlah hasil perkalian  : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = -12
            berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Multipleksing
http://anotherorion.com/pengertian-multiplexer-demultiplexer-decoder-dan-encoder/

Welcome to My Blog

Total Tayangan Halaman

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Translate

Ads 468x60px

Social Icons

About Me

Followers

Featured Posts

- Copyright © Dunia Teknologi dan Informasi -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -